
Sa’i merupakan rukun haji keempat yang hukumnya wajib bagi jemaah. Perintah melaksanakan sa’i ini telah dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 158.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 bahwa perintah melaksanakan ibadah sa’i adalah wajib bagi haji.
Barang siapa yang tidak tuntas melakukan sa’i saat berhaji, maka ibadah hajinya tidak sah. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata Rasullah SAW bersabda:
ما أتمَّ اللهُ حَجَّ امرئٍ ولا عُمْرَتَه، لم يَطُفْ بين الصَّفا والمروةِ
Artinya: “Allah tidak akan menerima haji atau umroh seseorang yang tidak melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.” (HR. Bukhari).
Doa Sa’i Perjalanan Kedua dari Marwah ke Safa
اللهُ أكْ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ ولِلَّهِ الحَمْدُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ الوَاحِدُ الفَرْدُ الصَّمَدُ الذِيْ لَمْ يّتَّخٍذ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًاْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
اللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ فِيْ كِتَابِكَ المُنَزَّلِ اُدْعُوْنِي أسْتَجِبْ لَكُمْ، دَعَوْنَاكَ رَبَّنَا كَمَا أَمَرْتَنَا فَاغْفِرْ لَنَا كَمَا وَعَدْتَنَا إِنَّكَ لا تُخْلِفُ المِيْعَادَ
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآَمَنَّا
رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآَتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. رَبَّنَا اغفِر لَنَا وَ لِأِخوانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالاِيمَانِ وَ لاَ تَجعَل فىِ قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allahlah segala pujian. Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tunggal dan tumpuan segala maksud dan hajat, yang tidak beristri dan tidak beranak, tidak bersekutu dalam kekuasaan. Tidak menjadi pelindung kehinaan. Agungkanlah Dia dengan segenap kebesaran.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam Al Qur’an-Mu: “Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
Sekarang kami telah memohon kepada-Mu wahai Tuhan kami. Ampunilah seperti halnya Engkau telah janjikan kepada kami, sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu) “berimanlah kamu kepada Tuhanmu. “maka kami pun beriman.
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami beserta orang-orang baik.
Ya Tuhan kami berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantara rasul-rasul Engkau. Dan Janganlah Engkau hinakan kami dihari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.
Ya Allah, hanya kepada Engkaulah bertawakal, dan hanya kepada Engkaulah tumpuan segala sesuatu dan kepada Engkaulah tempat kembali.
Wahai Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan dosa semua saudara kami seiman yang telah mendahului kami dan jangan Engkau jadikan kedengkian dalam kalbu kami terhadap mereka yang telah beriman. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Doa Diantara Dua Pilar Hijau/ Sepanjang Lampu Hijau
رَبّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ، وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ، إنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمْ، إنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
Artinya: Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah.
Doa Ketika Mendekati Bukit Safa
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهَ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya Safa dan Marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya berkeliling (mengerjakan sa’i antara keduanya). Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.
Penulis: Maemunah
Editor: Suciyadi Ramdhani